Pemakaman Numpang, Kuburan Desa Kebanjiran

pawartos.com Jakenan – Masyarakat korban banjir di Desa Ngastorejo Kecamatan Jakenan, harus mengungsikan pemakaman jenazah warganya yang meninghal dunia ke desa lain. Pasalnya, pemakaman di desa tersebut juga turut tergenang banjir.
Banjir yang sudah dua pekan terjadi, menggenangi seluruh wilayah Desa Ngastorejo. Ini membuat warga kesulitan warga, apalagi untuk memakamkan jenazah warga yang meninggal dunia. Mau tidak mau, pemakaman jenazah juga harus diungsikan ke tempat pemakamannya tidak kebanjiran.
“Kita ungsikan pemakamannya di daerah lain atau desa tetangga, karena ada desa sekitar yang tidak kebanjiran. Kita numpang memakamkan di sana,” demikian Kades Ngastorejo Kecamatan Jakenan Poniman.
Poniman menuturkan, untuk sampai ke pemakaman tetangga desa itu, warga harus jalan kaki sejauh 2 KM, dengan akses jalan yang tergenang banjir. ‘Itu kan di Desa Kedungmulyo yang jadi tempat numpang makam warga saya yang meninggal. Karena situasinya lokasi makam di desa kami tidak dimungkinkan untuk memakamkan jenazah,” jelasnya.
Kades Ngastorejo Kecamatan Jakenan Poniman mengatakan, saat ini masih ada 287 warga korban banjir yang masih bertahan dirumah-rumah familinya yang masih aman.(pawartos,red)